
Alat yang digunakan untuk melahirkan dengan vacum ekstraksi adalah vacum ekstraktor yang dibuat oleh Mamstrom. Sedangkan untuk prinsip dari kerja vacum ekstraksi ini adalah melakukan suatu tekanan (vacum) melalui sebuah cup yang dipasang pada kepala bayi yang akan menimbulkan caput dan cup semakin melekat erat pada kepala bayi. Untuk tekanan yang diberikan secara perlahan akan diturunkan jika bayi sudah mulai keluar dari rahim, hal ini dilakukan agar tidak terjadi kerusakan pada kulit kepala, mencegah perdarahan pada otak bayi dan agar muncul caput succedaneum
Teknik Melahirkan Dengan Vacum Ekstraksi
Bagaimana cara melahirkan dengan vacum ekstraksi? Tentu yang wajib melakukan adalah seorang dokter dan asistennya atau seorang bidan yang berpengalam dengan asistennya. Melakukan tindakan ini tidak boleh sembarangn dan tidak bisa dilakukan sama dengan persalinan normal, tindakan ini menggunakan alat yang digunakan untuk mengeluarkan bayi
Saat melakukan tindakan vacum ekstraksi, posisi ibu hamil dalam keadaan litotomi dan melakukan disinfektan didaerah genetalia atau prosedur vulva toilet dan menutup sekitar vulva dengan kasa steril. Setelah alat ekstraktor terpasang dan memasang bagian mangkuk atau cup di kepala janin, selanjutnya dilalukan pengisapan dengan tekanan negatif -0.3 kb/cm2 dan dianikkan menjadi -0.2 kg/cm2 setiap 2 menit hingga mencapai -0.7 kg/cm2. Kenapa harus ada tekanan negatif? agar caput succedaneum buatan dapat terbentuk dengan baik
Saat melakukan ekstraktor, arena genital bagian dalam (miss V bagian dalam) dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada bagian yang terjepit atau tidak oleh cup dan kepala bayi. Atau saat melakukan ektraktor jika diperlukan bisa dilakukan anestesi lokal untuk mengurangi rasa nyeri atau saat dilakukan episiotiomi
Ketika ekstraktor akan dilakukan dan ibu hamil sudah merasakan his atau timbul his, maka ibu hamil disarankan untuk mengejan dan ekstraksi dilakukan dengan cara menarik pemegang sesuai dengan sumbu panggul. Ibu jari dan jari telunjuk serta jari tanan kiri operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin. Selama ekstraksi ini, jari-jari tangan kiri operator tersebut, memutar ubun-ubun kecil menyesuaikan dengan putaran paksi dalam. Bila ubun-ubun sudah berada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-angsur dinaikan ( keatas ) sehingga kepala lahir. Setelah kepala lahir, tekanan negatif dihilangkan dengan cara membuka pentil udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti pada persalinan normal dan plasenta umumnya dilahirkan secara aktif
Keuntungan Tindakan Vacum Ekstraksi
Adakah keuntungan yang didapat saat melakukan persalinan atau melahirkan dengan vacum ekstraksi? Setiap persalinan yang dilakukan tentu akan memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Begitu juga melahirkan dengan vacum ekstraksi, berikut beberapa keuntungan dari persalinan vacum ekstraksi:
- Pemasangan cup saat kepala bayi masih agak tinggi kecuali pada ubun-ubun besar
- Pemasangan cup bisa dimana saja, yang penting di kepala
- Cup akan lepas sendiri jika penarikan dilakukan dengan kuat atau dipaksa
- Cup bisa dipasang meski belum pembukaan lengkap
- Vacum ekstraktor bisa digunakan untuk memutar janin jika posisi janin dalam keadaan letak dahi
Kerugian Tindakan Vacum Ekstraksi
Menimbulkan bekas pada kepala bayi dan tidak bisa dilakukan jika ada indikasi fetal distress
Yang Harus Diperhatikan Dalam Tindakan Vacum Ektraksi
- Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar
- Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam
- Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan
- Apabila kepala masih agak tinggi (H III) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter 7 cm)
- Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi
- Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature
Syarat Dilakukan Tindakan Vakum Ektraksi
- Pembukaan 7 cm atau lebih
- Kepala di Hodge II-III
- Tidak ada disproporsi kepala panggul
- Konsistensi kepala normal
- Ketuban sudah pecah atau dipecahkan
Kontraindikasi Tindakan Vakum Ektraksi
- Letak muka yang bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada mata
- Kepala menyusul
- Bayi premature
- Gawat janin
Kegagalan Tindakan Vakum Ektraksi
Karena proses melahirkan bayi ini menggunakan alat yaitu vacum ekstraksi maka saat melakukannya pun tidak akan 100% lancar, dan akan mengalami kegagalan. Tindakan vacum ekstraksi dianggap gagal apabila:
- Kepala janin tidka turun saat dilakukan penarikan
- Lebih dari 30 menit
- Cup atau mangkok lepas
- Dan apa yang dilakukan jika proses melahirkan dengan vacum ekstraksi gagal? Akan dilakukan persalinan dengan cara operasi caesar
Apa yang menyebabkan proses persalinan dengan vacum ekstraksi gagal? Berikut beberapa penyebab yang menyebabkan tindakan vacum ekstraksi gagal:
- Tenaga vacum terlalu rendah
- Tekanan negatif dibuat terlalu cepat
- Selaput ketuban melekat
- Bagian jalan lahir terjepit
- Koordinasi tangan kurang baik
- Traksi terlalu kuat
- Cacat alat
- Disproporsi sefalopelvik yang sebelumnya tak diketahui
Bahaya Tindakan Vakum Ektraksi
Setiap tindakan yang menggunakan alat, dipastikan ada efek samping yang menyertainya. Begitu juga dengan tindakan selama vacum ekstraksi dilakukan. Berikut beberapa bahaya yang bisa terjadi dan dialami oleh ibu dan bayi
Bahaya Pada Ibu:
- Mengalami traum persalinan
- Terjadi robekan pada bibir servik atau miss V karena terjepit cup
- Terjadi robekan perinieum
- Terjadi robekan pada jalan lahir
- Perdarahan
- Atonia Uteri
- Infeksi
Bahaya Pada Bayi:
- Luka pada kulit kepala
- Cephal haematoma
- Caput succedaneum
- Terjadi perdarahan atau kerusakan pada otak
- Asfiksia
Untuk itu saat dokter memberikan penjelasan atas tindakan yang akan dilakukan saat persalinan atau melahirkan, apakah secara normal, menggunakan alat atau pemedahan, ibu hamil atau keluarga harus mengetahui terlebih dahulu tindakan apa yang akan dilakuan, apa efek samping dari tindakan tersebut, adakah bahaya dari tindakan tersebut, dan lain-lainnya yang wajib ibu hamil ketahui. Begitu juga dengan tindakan persalinan atau melahirkan dengan vacum ekstraksi, sebelum melahirkan atau pre partum harus ada penjelasan dari dokter atau bidan yang akan melakukan atau menolong persalinan