-->

Penyebab Janin (Bayi) Meninggal Dalam Kandungan

Penyebab Janin (Bayi) Meninggal Dalam Kandungan merupakan pertanyaan yang disampaikan oleh sahabat blogger yaitu mas +Sonny Ogawa dan untuk sahabat blogger lainnya bisa juga kok bertanya seputar kehamilan yang bisa disampaikan di halaman Forum Gemasiba atau kolom komentar di setiap artikel di blog ini

Penyebab Janin (Bayi) Meninggal Dalam Kandungan

Berikut pertanyaan dari mas Sonny Ogawa yang disampaikan melalui komentar di artikel Melahirkan bayi dengan forceps:

Hello mbak....sudah lama saya tidak berkunjung kemari..gimana kabarnya, semoga dalam keadaan sehat wal afiat...

Oya... sedikit OOT nich mbak.. kemarin ada tetangga ku yg lagi hamil dan janinnya meninggal di dalam kandungan... Apa sich penyebab pastinya si janin meninggal? Apakah karena kerja terlalu capek atau karena keracunan makanan yg di konsumsi sang BUMIL?


Terimakasih...


Jawaban:

Penyebab janin atau bayi meninggal dalam kandungan secara pasti belum diketahui penyebabnya, namun beberapa faktor berikut ini ditengarai sebagai faktor penyebabnya, yaitu:
  • Adanya masalah dengan genetik janin
  • Abnormalitas rahim atau plasenta
  • Ibu hamil tang gendut atau obesitas
  • Pola hidup yang buruk seperti merokok, minuman alkohol, dan obat terlarang
  • Hamil pada usia 40 tahun keatas
  • Infeksi karena bakteri seperti toksoplasmosis, vaginosis bakteri, klamidia, gonore
  • Penyakit diabetes militus
  • Preeklamsia
  • Pertumbuhan bayi yang terganggu
  • Perdarahan hebat sebelum melahirkan

Kematian bayi atau janin dalam kandungan disebut sebagai IFUD atau Intra Uterin Fetal Death (IUFD) yaitu kematian yang terjadi pada bayi atau janin saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau terjadi pada trimester kedua. Bagaimana dengan kandungan jika bayi sudah meninggal, apakah terus membesar? Jika bayi meninggal dalam kandungan maka kandungan tidak akan membesar dan berhenti pada saat usia kehamilan itu juga

Bagaimana cara mengeluarkan janin yang sudah meninggal didalam kandungan? Jika diyakinkan bayi sudah meninggal sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan oleh maka kehamilan bisa diakhir dengan prosedur berikut:
  1. Jika usia kehamilan kurang dari 12 minggu maka untuk mengeluarkan janin dilakukan dengan cara kuretase (kuret)
  2. Jika usia kehamilan lebih dari 12 minggu, pemberian terapi obat untuk membuka jalan lahir agar janin bisa keluar dengan spontan
  3. Jika usia kehamilan diatas 20 minggu makan dilakukan tindakan induksi persalinan

Bayi atau janin yang meninggal didalam kandungan harus segera dikeluarkan dan jangan sampai lebih dari 2 minggu, karena jika janin terlalu lama didalam kandungan makan akan mempengaruhi faktor pembekuan darah dan jika terjadi perdarahan maka bisa membahayakan nyawa sang ibu

Apakah ibu dengan janin meninggal didalam kandungan bisa hamil lagi? Tentu saja bisa selama tidak ada masalah serius yang menghalangi ibu untuk hamil lagi. Dan sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter kandungan Anda terlebih dahulu jika ingin hamil lagi

Itulah sekilas penjelasan tentang penyebab janin atau bayi meninggal dalam kandungan, semoga dengan adanya penjelasan diatas membuat ibu hamil lebih waspada dengan kehamilannya. Semoga bermanfaat
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar
Maaf komentar ditutup, silahkan gunakan komentar Disqus atau Facebook

3 comments

Pantas saja kalau ibu hamil saat periksa kehamilan selalu dicek detak jantungnya mungkin untuk mendeteksi kesehatan sijabang bayi ya mba

Balas

Oh jadi itu ya mbak penyebab bayi meninggal pada janin, serem juga ya mbak.
Mbak preeklamsia itu apa ya mbak ?

Balas

Hmm ngeri juga ya kalau si bayi meninggal di dalam kandungan, itu yang akan dirasakan oleh ibunya gimana ya mbak ?

Balas