-->

Prosedur Tetap (Protap) Melakukan Tindakan Manual Plasenta

Prosedur Tetap (Protap) Tindakan Manual Plasenta - Dalam setiap melakukan tindakan setiap tenaga medis yaitu dokter, bidan atau perat sudah memiliki pedoman yang mereka pegang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Prosedur ini mereka dapatkan sejak kuliah dan beberapa pelatihan tetang setiap tindakan yang dilakukan. Untuk itu, dengan adanya prosedur tindakan medis ini diharapkan untuk mengurangi dan mencegah adanya tindakan yang menyimpang atau yang biasa disebutkan tindakan malpraktik. Begitu juga dengan prosedur tetap atau protap dalam melakukan tindakan manual plasenta

Prosedur Tetap (Protap) Melakukan Tindakan Manual Plasenta

Manual palsenta dilakukan untuk mengeluarkan plasenta yang tidak keluar setelah bayi dilahirkan dalam waktu 30 menit (retensio placenta). Dengan melakukan manual plasenta diharapkan plasenta dan koteledon keluar dari dalam uterus dan mengurangi terjadinya perdarahan berlanjut setelah melahirkan

Prosedur Tetap (Protap) Melakukan Tindakan Manual Plasenta

Persiapan:
    Sebelum melakukan tindakan manual plasenta terlebih dahulu persiapkan beberapa alat berikut ini:
  • Sarung tangan panjang (handscone) yang steril
  • Cairan infus: RL atau NaCl
  • Blood set dan abocath
  • Bengkok, spuit, kocher dan klem
  • Termometer, tesimeter dan arloji
  • Obat-obatan: uterotonika, antibiotika dan dia**pam

Prosuder Manual Plasenta

Setelah mempersiapkan alat, tenaga medis dalam hal ini dokter atau bidan memberikan beberapa penjelasan tentang tindakan dan efek samping yang ditimbulkan selama atau sesudah melakukan tindakan manual plasenta
  1. Memberikan informasi kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
  2. Mencuci tangan secara efektif dan sesuai dengan prosedur
  3. Melakukan pemeriksaan umum
  4. Mengukur vital sign, suhu, nadi, tensi, dan pernafasan
  5. Pasang cairan infus NACL atau RL sesuai prosedur
  6. Melakukan pemeriksaan kebidanan yaitu inspeksi, palpasi, dan periksa dalam
  7. Memakai sarung tangan (handscobe) steril
  8. Melakukan vulva hygiene sesuai dengan prosedur
  9. Mengamati adanya gejala atau tanda retensio plasenta
  10. Jika placenta tidak lahir atau keluar dalam 30 menit sesudah lahir, atau terjadi perdarahan sementara dan placenta belum lahir, maka berikan terapi oxytocin 10 IU IM. Dan sebelumnya, kosongkan kandung kemih dan tunggu sampai terjadi kontraksi
  11. Jika terjadi kontraksi, lahirkan placenta dengan cara menggunakan peregangan tali pusat terkendali
  12. Jika plancenta tidak keluar dan terjadi perdarahan baik sedikit atau banyak, maka placenta harus segera dikeluarkan dengan cara manual
  13. Untuk langkah selanjtunya, manual placenta dilakukan oleh tenaga medis dan tidak bisa kami jelaskan disini

Komplikasi Tindakan Manual Plasenta

Tindakan plasenta manual dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut :
  1. Terjadi perforasi uterus
  2. Terjadi infeksi karena adanya sisa plasenta atau membran yang masih menempel di dinding rahim
  3. Terjadi perdarahan karena atonia uteri
Untuk memperkecil komplikasi tindakan manual plasenta dapat dilakukan tindakan profilaksis sebagai berikut:
  1. Memberikan terapi uterotonika intramuskular atau intravena
  2. Memasang tamporiade uterovaginal
  3. Memberikan terpai antibiotika
  4. Memasang infus untuk kebutuhan cairan
  5. Persiapan transfusi darah jika terjadi perdarahan
Itulah prosedur tetap atau protap melakukan tindakan manual plasenta yang bisa kamu informasikan. Tindakan manual placenta tidak membahayakan ibu melahirkan akan tetapi jika placenta tidak dikeluarkan akan terjadi komplikasi yang akan membahayakan sang ibu. Memang dari tindakan manual plasenta ini sang ibu merasa tidak nyaman namun tetap harus dilakukan
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar
Maaf komentar ditutup, silahkan gunakan komentar Disqus atau Facebook

5 comments

Selain cara manual apakah bisa dengan cara operasi mbak?

Balas

Yang tak habis pikir, kok bisa plasenta tertinggal...?

Balas

mungkin lupa gak dibawa kali kang...wkwkwkw

Balas

bisa mas, kalau dengan operasi akan lebih mudah mas namun resiko yang ditimbulkan 2x lipat yang didapat oleh sang ibu..

Balas

hihiii... nyangkut mungkin mas :)

Balas