-->

Retensio Placenta Itu Apa?

Retensio Placenta - Selama masa kehamilan mungkin sebagian besar ibu hamil tidak akan mengalami permasalahan-permasalahan dalam kehamilan mereka namun kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelah proses melahirkan atau persalinan. Beberapa masalah persalinan ayng muncul pada ibu hamil diantaranya adalah retensio placenta. Apa itu retensio placenta?

Retensio Placenta Itu Apa?

Placenta (baca: plasenta) atau ari-ari (tembuni) merupakan salah satu organ yang ada didalam tubuh dan hanya akan ada dan dimiliki oleh wanita khususnya wanita hamil. Plasenta ini akan muncul dan tumbuh selama masa kehamilan. Selama masa kehamilan, placenta memiliki fungsi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin karena plasenta merupakan jalur khusus untuk pertukaran metabolisme dari ibu hamil ke janin melalui pembuluh darah yang ada di plasenta. Jadi janin memperoleh nurtisi atau makanan melalui placenta ini

Placenta akan keluar dari rahim setelah bayi keluar dalam rentang waktu yang tidak lebih dari 20 menit atau sesaat setelah bayi lahir plasenta juga akan keluar. Namun jika plasenta tidak keluar maka perlu dilakukan pengeluaran dengan segera, jika tidak akan menimbulkan masalah setelah persalinan, misalnya perdarahan

Apa itu Retensio Placenta?
Seperti yang telah disebutkan diatas, retensio placenta adalah keluarnya placenta yang lebih lama sejak bayi dilahirkan yaitu placenta tidak bisa keluar secara cepat dalam waktu normal setelah bayi keluar yaitu lebih dari 30 menit. Jika bayi sudah keluar maka placenta juga harus keluar jika tidak maka harus segera dikeluarkan karena placenta yang masih berada didalam rahim akan menyebabkan masalah serius yaitu perdarahan hebat, infeksi dari placenta yang membusuk didalam rahim, polip plasenta, dan kanker rahim

Namun ibu hamil tidak perlu khawatir, karena setiap bidan atau dokter yang membantu persalinan Anda, mereka sudah sangat tahu apa yang akan mereka lakukan setelah bayi lahir. Dengan segera mereka akan mengeluarkan plasenta jika placenta tidak bisa keluar secara normal

Didalam perkembangannya, retensio placenta dibagi beberapa jenis yaitu:
  1. Plasenta Adhesiva : implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
  2. Plasenta Akreta : implantasi jonjot korion plasetita hingga memasuki sebagian lapisan miornetrium.
  3. Plasenta Inkreta : implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai / memasuki miornetnum.
  4. Plasenta Perlireta : implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
  5. Plaserita Inkarserata : tertahannya plasenta di dalam kavum utrri disebabkan oleh kontriksi osteuni uteri.

Faktor Penyebab Retensio Placenta
Ada 2 faktor penyebab terjadinya retensio plasenta yaitu faktor maternal dan karena patologi anatomis yang terdapat pada riwayat kehamilan ibu
  1. Faktor Maternal dibagi menjadi beberapa penyebab yaitu:
    • Gravida (ibu hamil) berusia lanjut
    • Multiparitas (melahirkan banyak anak)
    • Faktor uterus yaitu riwayat bekas secsio cesaria, bekas curettage (kuret), bekas endometritis (radang selaput lendir rahim), dan riwayat placenta manual
    • Placenta previa yaitu letak plasenta terlalu rendah dalam rongga rahim, dimana sebagian atau seluruh menutupi plasenta menutupi pembukaan serviks atau jalan lahir
  2. Faktor Patologi Anatomis (tata letak plasenta) dibagi menjadi:
    • Plasenta inkreta yaitu vili korialis tumbuh lebih dalam dan menembus desidua sampai ke miometrium
    • Plasenta akreta yaitu menembus lebih dalam ke dalam miometrium tetapi belum menembus serosa
    • Plasenta perkreta yaitu menembus sampai serosa atau peritoneum dinding rahim

Tindakan Retensio Placenta
Untuk mengeluarkan placenta yang tidak keluar dari rahim, maka tindakan yang dilakukan adalah berupa Placenta Manual atau manual plasenta. Untuk tindakan prosedur manual placenta ini silahkan baca di: Protap melakukan tindakan manual placenta serta komplikasi yang terjadi

Nah, sudah tahu kan apa itu retensio placenta? Semoga artikel ini bisa memberikan sedikit gambaran mengenai retensio plasenta. Terimakasih

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar
Maaf komentar ditutup, silahkan gunakan komentar Disqus atau Facebook

22 comments

kalo g keluar di kodok brarti ya.

Balas

Kalau sampai lengket ke rahim itu yang menyakitkan harus ditarik secara manual saya menyaksikan sendiri mba spt yang mang adul bilang harus dikodok dulu dan saya mikir dua kali kalau mau punya anak lagi

Balas

Memang lengkap penjelasan yang mbak sampaikan, muantappp mbak semoga bermanfaat untuk ibu para perempuan indonesia.

Balas

untung saja plasenta hanya di miliki oleh para wanita hamil, jadi sampai kapanpun saya mah nggak akan berurusan dengan plasenta.
ilmunya tinggi soal beginian euy kak admin teh

Balas

Masa sih ? berarti pengalaman ya kang ? ha,,, ha,, ha,,

Balas

Nanti kalau tahu tentag sipil malah nyaingin Mang Lembu loh..... wkwkwkwkkw

Balas

Akurat penjaraban yang bisa diketahui bagi para wanita hamil tentang plasenta, dan hal ini bisa membantu para ibu hamil baik muda maupun tua untuk bisa mengetahui atau berkonsultasi langsung dengan Mba Dian si admin webiste ini. Insa Alloh dijamin puas deh..... silahkan langsung menghubungnya.

Balas

mantep, referensi bagi kita semua...terima kasih sudah berbagi.

Balas

dengan kita membaca artikel-artikel semacam ini setidaknya kita memahami seluk beluk tentang dini kehamilan , tak dipungkiri kita semua bagi pria pasti akan mengalami hal serupa (kehamilan) pada istri kita tentunya

Balas

berarti bagi ibu hamil yg berusia lanjut sangat rawan terjadi retensio placenta ya mbak

Balas

Duh saya pernah sc dan kuret, berisiko dong yah

Balas

plasenta itu yang kita sebut ari-ari bukan? aku pernah denger ada yang ketinggalan di dalam, aduh ngeri.. alhamdulilah pas melahirkan kemarin lancar :D

Balas

iya betul mas dan sesuai dengan protap

Balas

iya mas Dwi dan itulah yang disebut sebagai manual placenta yaitu mengeluarkan plasenta secara manual

Balas

semoga bisa memberikan manfaat ya mas :)

Balas

hihihii.. iya mas, kalau sampai cowok memiliki plasenta, wah bisa jadi seperti arnold schwazeneger..
iya mas Indra, kalau jalan-jalan terus yang bikin seneng bisa iku mas Indra nih hehee

Balas

hayoooo bayar... :D

Balas

terimakasih juga Kang Ajay, semoga bermanfaat ya :)

Balas

betul banget mas, suami juga wajib mengetahuinya untuk selalu memberikan support kepada istrinya :)

Balas

betul mas Yanto, pada usia 40 keatas sudah tidak disarankan untuk hamil :)

Balas

kalau secara teori memang seperti itu mbak, namun kita mengharapkan semoga tidak terjadi... :)

Balas

betul mbak Dewi, kalau dilakukan dengan baik semuanya pasti aman mbak :)
alhamdulillah ya mbak..

Balas