
Placenta (baca: plasenta) atau ari-ari (tembuni) merupakan salah satu organ yang ada didalam tubuh dan hanya akan ada dan dimiliki oleh wanita khususnya wanita hamil. Plasenta ini akan muncul dan tumbuh selama masa kehamilan. Selama masa kehamilan, placenta memiliki fungsi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin karena plasenta merupakan jalur khusus untuk pertukaran metabolisme dari ibu hamil ke janin melalui pembuluh darah yang ada di plasenta. Jadi janin memperoleh nurtisi atau makanan melalui placenta ini
Placenta akan keluar dari rahim setelah bayi keluar dalam rentang waktu yang tidak lebih dari 20 menit atau sesaat setelah bayi lahir plasenta juga akan keluar. Namun jika plasenta tidak keluar maka perlu dilakukan pengeluaran dengan segera, jika tidak akan menimbulkan masalah setelah persalinan, misalnya perdarahan
Apa itu Retensio Placenta?
Seperti yang telah disebutkan diatas, retensio placenta adalah keluarnya placenta yang lebih lama sejak bayi dilahirkan yaitu placenta tidak bisa keluar secara cepat dalam waktu normal setelah bayi keluar yaitu lebih dari 30 menit. Jika bayi sudah keluar maka placenta juga harus keluar jika tidak maka harus segera dikeluarkan karena placenta yang masih berada didalam rahim akan menyebabkan masalah serius yaitu perdarahan hebat, infeksi dari placenta yang membusuk didalam rahim, polip plasenta, dan kanker rahim
Namun ibu hamil tidak perlu khawatir, karena setiap bidan atau dokter yang membantu persalinan Anda, mereka sudah sangat tahu apa yang akan mereka lakukan setelah bayi lahir. Dengan segera mereka akan mengeluarkan plasenta jika placenta tidak bisa keluar secara normal
Didalam perkembangannya, retensio placenta dibagi beberapa jenis yaitu:
- Plasenta Adhesiva : implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
- Plasenta Akreta : implantasi jonjot korion plasetita hingga memasuki sebagian lapisan miornetrium.
- Plasenta Inkreta : implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai / memasuki miornetnum.
- Plasenta Perlireta : implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
- Plaserita Inkarserata : tertahannya plasenta di dalam kavum utrri disebabkan oleh kontriksi osteuni uteri.
Faktor Penyebab Retensio Placenta
Ada 2 faktor penyebab terjadinya retensio plasenta yaitu faktor maternal dan karena patologi anatomis yang terdapat pada riwayat kehamilan ibu
- Faktor Maternal dibagi menjadi beberapa penyebab yaitu:
- Gravida (ibu hamil) berusia lanjut
- Multiparitas (melahirkan banyak anak)
- Faktor uterus yaitu riwayat bekas secsio cesaria, bekas curettage (kuret), bekas endometritis (radang selaput lendir rahim), dan riwayat placenta manual
- Placenta previa yaitu letak plasenta terlalu rendah dalam rongga rahim, dimana sebagian atau seluruh menutupi plasenta menutupi pembukaan serviks atau jalan lahir
- Faktor Patologi Anatomis (tata letak plasenta) dibagi menjadi:
- Plasenta inkreta yaitu vili korialis tumbuh lebih dalam dan menembus desidua sampai ke miometrium
- Plasenta akreta yaitu menembus lebih dalam ke dalam miometrium tetapi belum menembus serosa
- Plasenta perkreta yaitu menembus sampai serosa atau peritoneum dinding rahim
Tindakan Retensio Placenta
Untuk mengeluarkan placenta yang tidak keluar dari rahim, maka tindakan yang dilakukan adalah berupa Placenta Manual atau manual plasenta. Untuk tindakan prosedur manual placenta ini silahkan baca di: Protap melakukan tindakan manual placenta serta komplikasi yang terjadi
Nah, sudah tahu kan apa itu retensio placenta? Semoga artikel ini bisa memberikan sedikit gambaran mengenai retensio plasenta. Terimakasih